Hai Semuanya, kali ini saya akan
ngeposting tentang “Apakah Efeek Dopler itu?”. Jika kalian belum tau sama
sekali tentang apa itu efek Doppler, Langsung aja baca artikel ini.
Bayangkan
kamu adalah pengemudi Ambulans, berusaha menjalankan mobilmu secepat mungkin di
tengah lalu lintas kota. Kamu menyalakan sirine, yang mulai meraung terus
menerus. Saat kamu bergegas ke Rumah Sakit, kamu melewati orang – orang yang memandangi dari trotoar.
Sekarang
bayangkan kamu adalah orang yang berdiri di trotoar: Kamu tahu ada Ambulans
mendekat. Kau dapat mendengar sirenenya dari jauh. Saat Ambulans makin dekat,
bunyi sirenenya menjadi makin nyaring dan makin memekakkan telinga: Raungannya
makin tinggi dan tinggi. Dengan kata lain, nadanya berubah saat ambulans melaju
ke arahmu.
Kemudian
setelah ambulans lewat, efek yang berlawanan terjadi: Bunyi sirene turun dalam
nada, makin rendah dan rendah saat ambulans menghilang.
Tetapi pengemudi ambulans tidak
mendengar perubahan. Baginya, sirene selalau terdengar sama. Namun bagi orang
yang dilewati ambulans tersebut, sirene mengeras menjadi raungan bernada
tinggi, dan kemudian sama cepatnya menghilang.
Riset Doppler mula- mula
maju dengan kecepatan siput
Apakah
nada sirene itu sama atau berubah? Siapa yang benar, Pengemudi Atau Penonton?
Sebenarnya, keduanya. Apa yang
kamu dengar sebenarnya tergantung pada di mana kamu berada. Efek Doppler yang
menyebabkan perbedaan itu.
Apa yang kita terima sebagai
bunyi sebenarnya gelombang yang bergerak melewati zat. Sirene menyebabkan
molekul – molekul udara bergetar; gelombang bunyi mengalir di udara seperti
gelombang air bergulung di Samudra. Molekul – molekul di udara berkumpul, menyebar,
dan kemudian berkumpul lagi. Semakin rapat gelombang itu semakin tinggi nada,
atau Frekwensi, Bunyi. Semakin jauh jarak gelombang semakin rendah nadanya.
Saat
ambulans melaju kea rah kita, gelombang bunyi yang dikeluarkan semakin merapat.
Gelombang di padatkan, sehingga kita mendengar nada yang lebih tinggi. Namun
saat ambulans lewat, gelombang menyebar di belakangnya, dan kita mendengar
bunyi yang lebih rendah. Namun di dalam ambulans pengemudi dan sirene bergerak
bersamaan, jadinadanya tetap sama. Frekwensi yang didengar orang yang mengamati
tergantung pada bagaimana sang pengamat dan sumber bunyi bergerak secara relatif satu sama lain.
Efek Doppler bekerja pada jenis
gelombang lain juga. Ambil contoh gelombang cahaya misalnya. Jika ambulans itu mengeluarkan,
katakanlah, cahaya kuning dari depan dan belakangnya sebagai ganti suara,
Frekwensi cahaya akan berubah saat ambulans mendekati kita dn melaju menjauh.
Dalam kecepatan Bumi yang biasa,
kita tidak akan melihat banyak perbedaan. Tetapi jika ambulans dapat melaju
sampai mendekati kecepatan cahaya ( 300.000 Km per detik ) kita akan melihat
perbedaan yang mencengangkan. Pengemudi itu akan melihat cahaya kuning tetap
menyorot di jalanan di depannya. Tetapi karena cahaya ambulans akan semakin
berdekatan saat ambulans semakin dekat, para pengamat akan melihat cahaya dari
kuning menjadi Biru berfrekwensi tinggi. Saat lewat, mereka akan melihat cahaya
di belakang berubah dari biru kembali menjadi kuning, saat gelombang menyebar
lagi. Akhirnya, mereka akan melihat cahaya dari ambulans sebagai bintik cahaya
merah berfrekwensi rendah yang memudar, kemudian lenyap di garis cakrawala.
Berdasarkan
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa efek Doppler itu adalah gejala bunyi
yang diselidiki oleh Doppler, membahas perubahan frekuensi yang diterima oleh
pengamat (pendengar) akibat gerak relative antara sumber bunyi dengan pendengar.
Sekilas Info: Frekwensi adalah jumlah
puncak gelombang yang melewati sebuah titik setiap detik. Semakin besar
frekwensi, semakin tinggi nada suara, atau semakin biiru cahayanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar