Kamis, 10 Januari 2013

Penjelasan/ Pengertian Efek Doppler


Hai Semuanya, kali ini saya akan ngeposting tentang “Apakah Efeek Dopler itu?”. Jika kalian belum tau sama sekali tentang apa itu efek Doppler, Langsung aja baca artikel ini.

                Bayangkan kamu adalah pengemudi Ambulans, berusaha menjalankan mobilmu secepat mungkin di tengah lalu lintas kota. Kamu menyalakan sirine, yang mulai meraung terus menerus. Saat kamu bergegas ke Rumah Sakit, kamu melewati orang – orang  yang memandangi dari trotoar.

                Sekarang bayangkan kamu adalah orang yang berdiri di trotoar: Kamu tahu ada Ambulans mendekat. Kau dapat mendengar sirenenya dari jauh. Saat Ambulans makin dekat, bunyi sirenenya menjadi makin nyaring dan makin memekakkan telinga: Raungannya makin tinggi dan tinggi. Dengan kata lain, nadanya berubah saat ambulans melaju ke arahmu.

Kemudian setelah ambulans lewat, efek yang berlawanan terjadi: Bunyi sirene turun dalam nada, makin rendah dan rendah saat ambulans menghilang.

Tetapi pengemudi ambulans tidak mendengar perubahan. Baginya, sirene selalau terdengar sama. Namun bagi orang yang dilewati ambulans tersebut, sirene mengeras menjadi raungan bernada tinggi, dan kemudian sama cepatnya menghilang.




Riset Doppler mula- mula maju dengan kecepatan siput


                Apakah nada sirene itu sama atau berubah? Siapa yang benar, Pengemudi Atau Penonton?
Sebenarnya, keduanya. Apa yang kamu dengar sebenarnya tergantung pada di mana kamu berada. Efek Doppler yang menyebabkan perbedaan itu.

Apa yang kita terima sebagai bunyi sebenarnya gelombang yang bergerak melewati zat. Sirene menyebabkan molekul – molekul udara bergetar; gelombang bunyi mengalir di udara seperti gelombang air bergulung di Samudra. Molekul – molekul di udara berkumpul, menyebar, dan kemudian berkumpul lagi. Semakin rapat gelombang itu semakin tinggi nada, atau Frekwensi, Bunyi. Semakin jauh jarak gelombang semakin rendah nadanya.

                Saat ambulans melaju kea rah kita, gelombang bunyi yang dikeluarkan semakin merapat. Gelombang di padatkan, sehingga kita mendengar nada yang lebih tinggi. Namun saat ambulans lewat, gelombang menyebar di belakangnya, dan kita mendengar bunyi yang lebih rendah. Namun di dalam ambulans pengemudi dan sirene bergerak bersamaan, jadinadanya tetap sama. Frekwensi yang didengar orang yang mengamati tergantung pada bagaimana sang pengamat dan sumber bunyi  bergerak secara relatif satu sama lain.

Efek Doppler bekerja pada jenis gelombang lain juga. Ambil contoh gelombang cahaya misalnya. Jika ambulans itu mengeluarkan, katakanlah, cahaya kuning dari depan dan belakangnya sebagai ganti suara, Frekwensi cahaya akan berubah saat ambulans mendekati kita dn melaju menjauh.

Dalam kecepatan Bumi yang biasa, kita tidak akan melihat banyak perbedaan. Tetapi jika ambulans dapat melaju sampai mendekati kecepatan cahaya ( 300.000 Km per detik ) kita akan melihat perbedaan yang mencengangkan. Pengemudi itu akan melihat cahaya kuning tetap menyorot di jalanan di depannya. Tetapi karena cahaya ambulans akan semakin berdekatan saat ambulans semakin dekat, para pengamat akan melihat cahaya dari kuning menjadi Biru berfrekwensi tinggi. Saat lewat, mereka akan melihat cahaya di belakang berubah dari biru kembali menjadi kuning, saat gelombang menyebar lagi. Akhirnya, mereka akan melihat cahaya dari ambulans sebagai bintik cahaya merah berfrekwensi rendah yang memudar, kemudian lenyap di garis cakrawala.

                Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa efek Doppler itu adalah gejala bunyi yang diselidiki oleh Doppler, membahas perubahan frekuensi yang diterima oleh pengamat (pendengar) akibat gerak relative antara sumber bunyi dengan pendengar.

Sekilas Info: Frekwensi adalah jumlah puncak gelombang yang melewati sebuah titik setiap detik. Semakin besar frekwensi, semakin tinggi nada suara, atau semakin biiru cahayanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar