Sabtu, 12 Januari 2013

Teknik Dasar Bola Voli (1)


Hai gan, pasti udah pada tahu semua kan permainan bola voli itu. Nah, pada setiap permainan tidak mungkin langsung ke tingkat tinggi bukan, pasti ada dasar - dasarnya. Karena itu kali ini saya akan memberi tahu anda seputar teknik dasar Permainan Bola Voli, Check it out guys.

Secara umum, teknik dalam permainan bola voli ada 2 macam, yaitu :
1. Teknik Tanpa Bola.
     a. Sikap Siap.
         Berdiri dengan kaki yang satu didepan kaki yang lain, kedua kaki terbuka selebar
         bahu, kedua lutut ditekuk sampai membentuk sudut 135º, kedua tangan ditekuk
         sedikit diletakkan rileks didepan tubuh, badan dicondongkan kedepan sampai tumit
         terangkat.
      b. Pengambilan posisi yang tepat & benar.
      c. Langkah kaki gerak kedepan, kebelakang, kesamping kiri & kesamping kanan.
      d. Langkah kaki untuk awalan Smash dan awalan Block.
      e. Bergulir kesamping & bergulir kebelakang.
      f. Gerak meluncur.
      g. Gerak tipuan

2. Teknik Dengan Bola
Untuk teknik dengan bola melliputi berbagai macam teknik dasar antara lain servis, passing, smash, dan blocking serta beberapa teknik penunjang lainnya.

 2.A. Servis (untuk menyajikan bola pertama).
Macam-macam service antara lain :
  1. Underhand Service (Servis Bawah)
      Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).
Bola dilempar rendah ke atas, berat badan bertumpu pada kaki belakang, lengan ditarik ke belakang dan kemudian diayunkan ke depan untuk memukul bola. Bersamaan dengan itu, berat badan dipindahkan ke kaki sebelah depan. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang di belakang ke depan.
Servis bisa dilakukan dengan telapak tangan terbuka atau tertutup dan pergelangan tangan.
Jenis² Underhand Service
a. Back Spin Underhand Serve : Bola hasil servis berputar ke belakang.
b. Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola hasil servis berputar ke atas.
c. Inside Spin Underhand Serve : Bola hasil servis berputar ke dalam.
d. Outside Spin Underhand Serve : Bola hasil servis berputar ke luar.

   2. Overhead Service (Servis Atas)
       Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih ke depan dan kedua lutut agak ditekuk. Tangan kiri dan kanan bersama² memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.
Bola dilambungkan dengan tangan kiri ke atas sampai ketinggian ± 1m di atas kepala di depan bahu. kemudian tangan kanan segera ditarik ke belakang atas kepala dengan telapak menghadap ke depan, berat badan dipindahkan ke kaki sebelah belakang.
Setelah tangan berada di belakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak agar menghasilkan servis yang keras.
Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan ke kaki sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati bagian depan badan.
Jenis² Overhead Service
a. Top Spin Overhead Serve : Bola hasil servis berputar ke atas.
b. Inside Spin Overhead Serve : Bola hasil servis berputar ke dalam.
c. Outside Spin Overhead Serve : Bola hasil servis berputar ke luar.
d. Drive Overhead Serve : Bola hasil servis berputar ke atas.

    3. Floating Service (Servis Samping)
      a. Frontal Floating Service : Bola mengapung ke kiri & ke kanan.
Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam
posisi lurus atau ditekuk sedikit, ditarik ke belakang sebelum melempar bola.
Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus
tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau
dengan tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain.
      b. Side Floating Service : Bola mengapung ke arah vertikal.
Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan
lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun ke belakang agak
ke samping. Berat badan ditempatkan di kaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk
sedikit.
Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan
dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu
bola itu melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian
rupa sampai menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul
berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan
diteruskan sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang
satunya.

     4. Jump Service (Servis Lompat)
         Jump Service merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah tim memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama permainan lawan.
Keuntungan menggunakan jump serve adalah :
o Dapat menjatuhkan mental lawan
o Mempersulit lawan untuk membangun serangan
o Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
o Memudahkan kerja defender

Teknik Jump Serve :
o Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
o Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
o Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan
mudah mengontrol putaran bola kedepan.
o Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
o Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server
meloncat dan memukul bola.
o Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike,
tidak terpatah².


Cara Melatih
o Untuk control spike, latihan diberikan mulai 3m atau di garis serang, bola
dilempar sendiri dan spike. Setelah menguasai pada jarak 3 m, kemudian mundur dan
lakukan pada jarak 4m, lalu 5 m dan seterusnya. Hal ini dapat melatih akurasi
pukulan.
o Latihan dapat digabung dengan receive, agar terbiasa dengan penerimaan jump serve.
o Pemain harus tahu bahwa jarak pukulan lurus dengan pukulan menyilang berbeda
jaraknya ± 2m, sehingga gerakan lengan dan pergelangan tangan pada saat memukulpun
harus berbeda.
o Kontak pukulan pada bola dari jarak 3m berbeda dengan kontak pada bola pada garis
belakang, semakin kebelakang kontak makin dibawah bola.
o Pemukul tangan kanan sebaiknya melempar bola dengan tangan kanan.
o Latih pemain secara berpasangan untuk melempar bola tanpa awalan dan tanpa
lompatan dari garis belakang dan jatuhnya bola harus pada posisi yang sama didalam
lapangan.
o Konsentrasi dalam jump serve sangat diperlukan, berikan latihan dengan target 10
bola untuk setiap posisi dan lakukan 3 kali dalam 1 minggu.

2.B. Passing (operan)
  1.. Passing Bawah
     Pass bawah berguna untuk menahan smash lawan, melakukan operan kepada teman dan memberikan umpan. Cara melakukan pass bawah adalah berdiri menghadap arah datangnya bola, lutut sedikit ditekuk, berat badan bertumpu pada kedua kaki, kedua lengan berada di depan badan dan di bawah bahu, salah satu telapak tangan mengepal telapak yang lainnya. kedua lengan hampir rapat mulai ujung sampai siku. Saat bola datang lengan ditarik ke bawah, kemudian ayunkan ke depan hingga mengenai bola. Perkenaan bola yakni di pergelangan tangan.
Jenis² Pass Bawah antara lain :
1. Pass Bawah dengan dua Tangan
2. Pass Bawah dengan Satu Tangan
3. Pass Bawah Bergulir Ke samping
4. Pass Bawah Setengah Bergulir Ke belakang
5. Pass Bawah Meluncur Ke depan

  2. Passing Atas
     Passing atas lebih efektif digunaakn untuk passing dan memberikan umpan daripada passing bawah. Namun passing atas tidak efektif digunakan untuk menahan smash lawan.
Pada dasarnya pass atas adalah menangkap bola di atas kepala, disentuhkan ke kening dan lontarkan kembali ke atas. Tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti hanya dipantulkan.
Cara melakukan passing atas adalah berdiri menghadap arah datangnya bola, kedua lutut sedikit ditekuk, berat badan bertumpu pada kedua kaki. Tangan berada di atas depan kepala dengan posisi telapak terbuka penuh, jari-jari saling berhadapan (misalnya ibu jari tangan kanan berhadapan dengan ibu jari tangan kiri). Saat bola datang, tarik lengan searah datangnya bola. Kemudian dorong bola ke atas atau ke arah yang akan dituju dengan menggunakan jari-jari dibantu lecutan pergelangan tangan hingga kedua lengan lurus. Perkenaan bola yakni di telapak tangan dan jari-jari.

Jenis² Pass Atas antara lain :
1. Pass Atas Normal
2. Pass Atas Setengah Bergulir Ke belakang
3. Pass Atas Bergulir Ke samping
4. Pass Atas Sambil Meloncat

2.C. Umpan (Set Up).

         Set up berguna untuk menyajikan bola umpan kepada teman agar dapat melakukan smash. Baik dan tidaknya smash, salah satunya tergantung pada umpan yang disajikan. Oleh karena itu, pengumpan (set upper) harus menguasai betul teknik melakukan set up. Alangkah baiknya jika juga dikembangkan dengan taktik dan strategi lainnya. Misalnya umpan yang bervariasi dan bergonta-ganti.
Cara melakukan set up atau umpan sama dengan cara melakukan passing. Namun untuk set up lebih diperuntukkan sebagai penyajian agar dilakukan smash. Jadi set up bisa dilakukan dengan teknik passing bawah dan passing atas. Sekali lagi, dalam set up yang lebih efektif adalah menggunakan passing atas karena lebih mudah untuk mengontrol arah bola.
Jenis² Umpan antara lain :
a. Umpan Normal/Open.
Bola segera diumpan ke atas dengan kekuatan dorongan lengan, jari dan pergelangan tangan serta ayunan kaki. Usahakan bola membentuk garis parabola ke atas net dengan ketinggian lebih dari 2m dari tepi atas net. Bola berada di antara smasher dan pengumpan sejajar net dengan jarak dari net ± 20cm – 50cm.
b. Umpan Semi.
Perkenaan bola tepat di atas dahi segaris dengan sumbu badan, dimana umpan dilakukan dengan gerak ke atas depan, ketinggian bola di atas tepi net antara di atas 1m s/d 2m. Penentuan kualitas parabola dan jalannya bola tergantung kekuatan jari, pergelangan tangan dan lengan. Timing pemberian umpan semi dilakukan bila smasher telah kelihatan bergerak maju awalan dengan jarak ± 1m dari pengumpan.
c. Umpan Straight/Kamboja.
Garis parabola bola antara 0.5m s/d 1.5m dari tepi atas net. Dorongan bola lebih dominan dibandingkan dengan gerak ke atas untuk garis parabola bola, Bola di atas net meluncur agak cepat dengan jarak 20cm – 50cm dari net, dimana akhir parabola bola terletak di atas garis samping lapangan. Begitu bola datang segera dipantulkan ke depan atas dengan cepat, setelah pengumpan melihat smasher telah berawalan merapat dengan net di luar garis samping lapangan. Timing pemberian umpan harus tepat, yaitu saat bola telah di depan atas kepala dan smasher telah siap mengambil awalan.
d. Umpan Quick / Full.
Teknik umpan ini memerlukan ketinggian bola 50cm s/d 1m dari tepi atas net. Timing permainan bola saat smasher telah melayang keatas di depan pengumpan siap untuk memukul bola, biasanya passing bola datang, tunggu sebentar sampai smasher meloncat untuk menunggu bola di atas net. Gerakan utama dalam umpan pendek ini adalah kekuatan jari dan pergelangan pengumpan, perkenaan tangan terhadap bola sama dengan pelaksanaan umpan semi. Arah umpan parabol vertical disebut quick A, sedangkan parabol straight disebut quick B.

2. Umpan Ke belakang
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah bola, badan agak dicondongkan kebelakang sedikit. Gerak jari & pergelangan tangan lebih aktif, terutama ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah, lengan segaris dengan kecondongan badan bagian atas saat pelaksanaan umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat jalannya bola kearah belakang. Jenis umpan kebelakang sama dengan umpan ke depan.

 2.D SMASH (berguna untuk serangan dan mematikan lawan).
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul Bola dan Mendarat
o Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.
o Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
o Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
o Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.
o Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.

Jenis² Smash.
1. Open Smash

Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul di puncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.
2. Smash Semi
Setelah bola dipassing ke pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan ke depan dengan langkah tetap menuju ke arah pengumpan. Begitu pengumpan telah menyajikan bola umpan dengan ketinggian 1m di tepi atas net, maka secepatnya pemukul meloncat ke atas dan memukul bola. Di sini kecepatan gerak pemukul harus lebih cepat daripada smash Open
3. Quick Smash
Begitu melihat bola dipassing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul terhadap bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat di depan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.
4. Straight Smash

Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak ke arah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola sampai di batas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash semi.
5. Drive Smash
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat di bawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan dismash terletak di atas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputar ke arah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola di bagian belakang ke arah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan. Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan tersebut, kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.
6. Dummy Smash
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga di tempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.
7. Smash Bola 3 Meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh di dalam garis serang.
8. Smash Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
9. Double Step Smash
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
10. Step L Smash
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalannya berbeda. Pemukul melangkah ke depan, kemudian melakukan langkah ke samping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan smash.

  2.E BLOCK (bermanfaat untuk menahan smash lawan di net).
Untuk melakukan block yang baik, pemain harus dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau dapat meramalkan kemana kira² lawan akan memukul bola.
Proses melakukan bendungan dapat dibagi menjadi : Awalan, Melompat, Kontak dengan Bola & Mendarat.
Cara melakukan block adalah sebagai berikut :
Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit, kedua tangan didepan dada, telapak kedua tangan menghadap net dan jari² dikembangkan lebar². Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam, posisi badan sedikit condong kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan kedua kaki secara eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara bersamaan dan jari membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang luas.
Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu. Pada saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara aktif agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat. Jari² kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari cukup kuat untuk menerima tekanan bola yang keras. Saat perkenaan yang baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah benar² dapat mengurung bola tersebut.
Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua kaki dan lentur.

Jenis² Block
1. Block Bola Open
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi tangan berada didepan dada. Blocker melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 100º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
2. Block Bola Semi
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan dinaikkan berada diatas depan kepala. Blocker tetap melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 110º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
3. Block Bola Quick
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan diluruskan. Blocker melompat bersamaan dengan spiker lawan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut tidak terlalu dalam (sudut lutut ± 135º), kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.

Yang perlu mendapat perhatian dari seorang blocker adalah :
o Perhatikan gaya pasing receiver lawan, kemana bola itu diarahkan
o Perhatikan terus jalannya bola dan perhatikan pula gaya pengumpan lawan terutama
mata dan gerakaannya, jangan bergerak sebelum bola lepas dari tangan pengumpan..
o Lihat body language spiker lawan, kearah mana spiker itu bergerak.
o Posisi tangan atau jari waktu bergerak tidak boleh berada dibawah pinggang, agar
gerak tangan cepat mencapai titik block.
o Side step (Block 2 step) dilakukan untuk block jarak dekat, sedangkan Cross step
(Block 3 step) digunakan untuk block jarak yang cukup jauh.
o Blocker harus dilatih dengan melompat beberapa kali disatu tempat, agar mempunyai
reaksi yang baik, bergerak secara cepat dan pandai membaca gerak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar