Agama
Islam turun kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau berada di Gua Hira’. Setelah
mendapat perintah dari Allah SWT, kemudian Nabi Muhammad SAW menghentikan
dakwahnya untuk menyelamatkan bangsanya dan seluruh umat manusia dari
kelaliman, kebodohan, ketertindasan
atau kesewenang-wenangan. Amanat itu dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Beliau menyampaikan ajaran Islam kepada sanak keluarga terdekat, baru kemudian
masyarakat umum. Dalam melaksanakan misi dakwahnya, banyak tantangan yang harus
dihadapinya. Karena begitu kuatnya perlawanan masyarakat kafir Quraisy, Nabi
Muhammad SAW menyusun strategi untuk melaksanakan hijrah baik ke Habasyah,
Thaif, dan ke Madinah. Semua itu dilakukannya untuk memberikan perlindungan dan
keselamatan kepada para pengikut Nabi Muhammad SAW. Akhirnya usahanya berhasil
dengan mengirim para sahabatnya hijrah ke Madinah untuk mengembangkan ajaran
Islam. Di kota inilah kemudian Islam menjadi berkembang sangat pesat dan maju,
baik di bidang agama, sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
A.
Sejarah
Nabi Muhammad SAW dalam Membangun Masyarakat Melalui Kegiatan Ekonomi dan Perdaganga
Rasulullah SAW berjuang menyebarkan
agama Islam di kota Mekah selama 13 tahun, banyak kemajuan yang diperoleh,
begitu juga hambatan dan perlawanan dari kaum kafir Quraisy. Setelah itu Allah
memerintahkan Rasulullah SAW dan para sahabatnya untuk hijrah ke Yastrib, yang
kemudian hari bernama kota Madinah Al Munawwarah.
Rasulullah SAW membangun masyarakat
Islam di Madinah melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan, sebab setelah
meningalkan kota Mekah, kaum Muhajirin sama sekali tidak memiliki harta
kekayaan. Rasulullah SAW bertekad memajukan sektor ekonomi dan perdagangan. Hal
ini didukung oleh semua masyarakat Islam. Mereka memulainya dengan berdagang.
Selain berdagang, kegiatan ekonomi
lainnya adalah bertani. Hal ini didukung oleh tanah Madinah yang subur dengan
kebun-kebun anggur dan kurmanya yang terkenal. Di antara sahabat yang tidak
melakukan pekerjaan berdagang dan menekuni sektor pertanian adalah Abu Bakar,
Umar dan Ali bin Abi Thalib. Mereka menggarap tanah milik kaum Ashar bersama
pemiliknya.
Dengan
adanya persatuan kaum muslimin melalui hubungan persaudaraan itu, Nabi Muhammad
merasa lebih tentram. Nabi Muhammad berhasil menyatukan penduduk Madinah dan
membangun masyarakatnya melalui sektor ekonomi dan perdagangan, untuk menuju
masyarakat yang sejahtera.
B.
Meneladani
Perjuangan Nabi dan Para Sahabat di Madinah
Kedatangan Nabi Muhammad SAW sangat
dinantikan oleh masyarakat Madinah. Masyarakat Madinah berbodong-bondong
menyambut kedatangan Nabi.Penduduk madinah menyaksikan hadirnya pendatang baru
yang telah mempersatukan suku Aus dan
suku Khazraj yang selama ini saling bermusuhan.
Dari beberapa sejarah singkat Nabi
Muhammad dan para sahabatnya ketika di Madinah, perlu diteladani sikap dan
prilaku beliau dalam menyebarkan Islam, antara lain sebagai berikut.
1.
Bersikap
Baik Kepada Semua Masyarakat Madinah
Dalam perjalanannya ke kota Madinah Nabi
selalu diminta masyarakat untuk singgah
di rumah mereka. Tapi Nabi selalu menolak dengan halus. Namun demikian sikap
Nabi tetap ramah dan baik kepada setiap masyarakat di kota Madinah.
2.
Mendirikan
Masjid di Madinah
Ketika sampai di Madinah, langkah yang
diambil Nabi Muhammad adalah mendirikan masjid. Masjid tersebut dikenal dengan
sebutan masjid Nabawi, yaitu masjid nabi. Tanah pembangunan masjid ini berasal
dari dua anak yatim bernama Sahal dan Suhail.
3.
Mempersaudarakan
Kaum Muhajirin Dengan Anshar
Kaum Anshar adalah penduduk Madinah yang
memiliki tempat tinggal dan harta benda. Sedangkan kaum Muhajirin adalah kaum
pendatang yang mencari selamat tanpa ada tempat untuk berteduh, tiada pekerjaan
ataupun harta untuk mempertahankan hidup. Tujuan mereka sama yaitu mencari
ketenangan hidup dan berjuang menyiarkan agama. Kaum Muhajirin dipersaudarakan
oleh Rasulullah dengan kaum Anshar.
4.
Memberikan
Kebebasan Beragama bagi Seluruh Penduduk Madinah
Nabi Muhammad
SAW selalu memberikan ketenangan jiwa bagi mereka yang menganut ajaran Islam. Bagi seorang Muslim,
seorang Yahudi, atau seorang Kristen, masing-masing mempunyai kebebasan yang
sama dalam menganut kepercayaan, menyatakan pendapat, dan mendakwahkan agaman.
Nabi tidak akan memilih jalan perang kalau tidak terpaksa karena membela
kebebasan agama dan kepercayaannya.
Nabi
Muhammad membuat suatu perjanjian tertulis antara kaum Muhajirin dan Anshar dengan orang-orang Yahudi yang
terkanal dengan nama Piagam Madinah. Di antara isi dari perjanjian itu adalah sama-sama mengakui
agama, menjaga harta benda, dan menjaga Madinah dari serangan musuh.
C. C. Meneladani
Perjuangan Nabi Muhammad SAW Dan Para sahabat di Madinah
Nabi Muhammad SAW adalah seorang
rasul utusan Allah yang bertugas meyampaikan risalah Allah kepada umat manusia
tapi beliau juga seorang pejuang, panglima perang, dan diplomat sejati. Beliau
tidak pernah menyerang orang kafir Quraisy yang selalu ingin mencelakai dirinya
dalam berdakwah karena dia memiliki sifat sidik, amanah, fatonah, dan tabligh
di samping sifat terpuji yang lainnya. Karena sifat-sifat tersebut beliau
berhasil menaklukan kota Mekah dan Madinah dan menjadi kota kaum muslim yang
disegani oleh kota yang ada di sekitarnya.
Dalam
berdakwah, Rasulullah menekankan pada persatuan dan persaudaraan (untuk memperkuat kaum muslimin dalam menghadapi
musuh). Rasulullah sangat menekankan pada sikap toleransi, pemberi kasih sayang
yang bersumber dari hatinya.
Rasulullah
SAW adalah contoh seorang pemimpin, panglima, pejuang, dan pahlawan Islam yang
paling sempurna dalam sejarah peradaban manusia. Hanya beliaulah yang pantas
kita contoh dalam segala hal, beliaulah contoh yang sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar